top of page

Bimbingan Menyusui
(Breastfeeding Support)

Menyusui memiliki banyak manfaat penting bagi bayi dan ibu. Bagi bayi, ASI memberikan nutrisi, antibodi, dan hormon yang mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan melindungi dari infeksi serta sindrom kematian mendadak pada bayi. Manfaat jangka panjangnya termasuk penurunan risiko diabetes tipe-1, penyakit celiac, dan beberapa jenis kanker, serta peningkatan IQ dan kesehatan anak. Bagi ibu, menyusui juga dapat mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium serta membantu penjarakan kelahiran.

 

Rumah Laktasi dan Vaksinasi memahami pentingnya memulai perjalanan menyusui dengan baik. Kami memberikan pendampingan menyusui dengan teknik dan posisi yang tepat, melalui evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi tantangan medis yang mungkin muncul.

 

Kami juga menawarkan program untuk ibu hamil yang ingin mempersiapkan diri sejak dini. Dengan pendidikan prenatal, calon ibu akan belajar strategi dan teknik menyusui yang efektif, serta menyusun rencana menyusui pribadi yang akan membantu mereka lebih siap saat melahirkan.

​

Rumah Laktasi dan Vaksinasi berkomitmen untuk mendukung ibu dalam perjalanan menyusui, memperkuat ikatan dengan bayi melalui teknik yang benar dan nyaman.

Program Menyusui Gestalt

Program Menyusui Gestalt adalah metode menyusui yang tidak hanya mengedepankan transfer nutrisi dari ibu ke bayi tetapi juga memperkuat hubungan dan mendukung perkembangan menyeluruh bayi, menawarkan pendekatan menyusui berbasis insting dan interaksi alami. Dengan menghilangkan kekakuan dalam praktek menyusui, metode ini menekankan pentingnya mengikuti ritme alami ibu dan bayi, mulai dari mengenali sinyal lapar hingga memungkinkan posisi menyusui yang nyaman, sembari memberikan ruang bagi kontak kulit-ke-kulit dan pemahaman intuitif ibu terhadap kebutuhan bayinya.

​

Manfaat signifikan bagi bayi termasuk keamanan emosional, perkembangan otak optimal, dan sistem imun yang lebih kuat, sedangkan bagi ibu, metode ini meningkatkan kepercayaan diri dalam menyusui, memperkuat ikatan ibu-bayi, dan mendukung pemulihan pasca melahirkan lebih cepat.  Metode ini sangat populer karena didorong oleh keinginan untuk kembali ke cara yang lebih instinktif dan terkoneksi dalam merawat bayi, menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel dan personal terhadap proses menyusui, menjadikannya pilihan menarik bagi ibu-ibu modern.

​

Rumah Laktasi dan Vaksinasi hadir untuk para Bunda yang ingin mempelajari metode ini serta memberikan pengalaman menyusui yang lebih intuitif dan memuaskan, menyatukan ilmu pengetahuan dan naluri dalam merajut ikatan batin yang tak tergantikan antara ibu dan bayi.

 

dr. Widarni, MARS, IBCLC, dan Tim akan melayani Program Menyusui Gestalt termasuk:

​

  1. Posisi dan Pelekatan: Mendorong ibu untuk fokus pada keterikatan bayi ke payudara dengan berbagai posisi menyusui tertentu. Ibu dan bayi akan belajar bagaimana menemukan posisi dan pelekatan yang paling nyaman dan efektif, mempromosikan pengalaman menyusui yang lebih instingtif.

  2. Peran Bayi: Rumah Laktasi dan Vaksinasi akan membantu bagaimana bayi sebagai partisipan aktif dalam menyusui, mampu melakukan perilaku instingtif yang memfasilitasi pemberian ASI yang efektif. Ini termasuk mengakui kemampuan bayi untuk menempel sendiri dan mengatur proses transfer ASI.

  3. Kenyamanan Ibu: Tim kami akan mendukung dan memfasilitasi pentingnya kenyamanan ibu selama menyusui, yang dapat meningkatkan aliran ASI dan membuat pengalaman menyusui lebih positif bagi ibu dan bayi.

  4. Pemberian ASI Responsif (ASI on Demand): Mendukung pemberian ASI berdasarkan isyarat bayi daripada jadwal yang ketat, mempromosikan pendekatan menyusui yang lebih responsif dan fleksibel.

  5. Hubungan Emosional (Bonding): Menyoroti pentingnya ikatan emosional antara ibu dan bayi selama menyusui. Tim kami akan membantu dalam membuat koneksi yang kuat yang dapat meningkatkan hasil menyusui.​

​​

Dukungan dan Lingkungan: Menekankan pentingnya lingkungan (support system) yang mendukung dan jaringan yang juga mengayomi untuk ibu menyusui. Tim kami akan membantu bagaimana mengelola dan mengenali faktor-faktor eksternal yang dapat berdampak signifikan pada keberhasilan menyusui.

Suplai ASI Rendah
(Bagaimana Cara Menin
gkatkannya?)

​​

Jika Bunda cemas karena produksi ASI terasa kurang, itu wajar dan sering membuat ibu beralih ke makanan bayi lainnya. Untuk mengetahui apakah suplai ASI cukup, perhatikan tanda-tanda ini: bayi memiliki 5-6 popok basah penuh dalam 24 jam, urine jernih, bayi terlihat puas setelah menyusu, memiliki kulit dan tonus yang baik, tangan tidak mengepal, dan ada peningkatan berat badan serta pertumbuhan.

​

Pada minggu-minggu awal, bayi mungkin buang air besar 3 kali atau lebih dalam sehari, meskipun ini bisa berkurang seiring waktu. Beberapa bayi mungkin tidak buang air besar setiap hari, dan ini juga normal.

​

Apa penyebab suplai ASI rendah?

  • Posisi dan pelekatan yang salah dalam menyusui

  • Dampak dari operasi payudara sebelumnya pada suplai saraf

  • Mastitis (radang payudara)

  • Pengaruh beberapa obat, seperti pil KB atau beberapa obat bebas untuk pilek dan flu

  • Penggunaan tembakau atau alkohol

  • Jaringan kelenjar ASI yang tidak cukup, yang merupakan kondisi langka

​​

Bagaimana cara meningkatkan suplai ASI Bunda? Rumah Laktasi dan Vaksinasi akan memberikan guidance untuk melakukan hal ini secara efisien dan efektif.

​

Untuk meningkatkan suplai ASI, penting untuk memahami prinsip supply and demand. Semakin efisien bayi dalam mengosongkan payudara, semakin banyak ASI yang diproduksi. Kunci utamanya adalah memastikan posisi dan pelekatan menyusui yang benar, sehingga ASI dapat dikosongkan dengan efektif. Untuk membangun suplai ASI yang kuat, Bunda perlu memberikan ASI lebih sering, karena ASI dicerna lebih cepat. Bayi yang disusui eksklusif biasanya membutuhkan pemberian makan lebih sering dibandingkan bayi yang diberi susu formula.

​

Menyusui sesuai kebutuhan bayi, bukan berdasarkan jadwal ketat, dapat meningkatkan frekuensi dan produksi ASI. Jika perlu, penggunaan ASI booster untuk meningkatkan suplai ASI bisa dipertimbangkan, tetapi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memahami manfaat dan risikonya.

​

Rumah Laktasi dan Vaksinasi akan memberikan panduan dan strategi untuk mengatasi produksi ASI yang terbatas. Dengan pendekatan yang fokus pada kebutuhan alami bayi dan dukungan profesional kesehatan, ibu dapat meningkatkan suplai ASI, memastikan pengalaman menyusui yang lebih memuaskan, dan memperkuat ikatan ibu-bayi.

Oversupply Fungsional
(Apakah suplai ASI terlalu berlimpah?)

Suplai ASI yang berlimpah, meskipun dianggap sebagai berkah, bisa menyebabkan komplikasi seperti pembengkakan payudara, saluran ASI tersumbat, dan bahkan mastitis jika payudara tidak dikosongkan dengan baik.

​

Untuk mengatasi hal ini, ada teknik menyusui yang dapat membantu menyesuaikan produksi ASI agar sesuai dengan kebutuhan bayi. Kami bertujuan untuk mencapai keseimbangan ini dengan hati-hati untuk menghindari komplikasi seperti mastitis atau pengurangan suplai ASI yang berlebihan.

Mastitis dan Manajemen Sumbatan Saluran ASI
(Apakah bunda mengalami gejala mastitis ketika menyusui?)

Mastitis adalah peradangan payudara yang sering disebabkan oleh stagnasi ASI, yang kemudian bocor ke jaringan payudara. Penyebabnya bisa meliputi posisi dan pelekatan yang salah saat menyusui, puting lecet, saluran ASI tersumbat, atau perubahan mendadak dalam pola menyapih. Mastitis paling sering terjadi dalam delapan minggu pertama setelah melahirkan dan dapat mempengaruhi hingga 20% wanita menyusui.

 

Pencegahan termasuk memperbaiki posisi dan pelekatan, menyusui sesuai isyarat bayi, bergantian payudara setiap menyusui, dan menghindari pakaian ketat. Gejalanya mirip flu, seperti menggigil, nyeri tubuh, demam, serta nyeri, kemerahan, bengkak, dan payudara yang hangat saat disentuh. Jika tidak dikelola dengan baik, mastitis dapat menyebabkan abses payudara.

 

Untuk mengobati mastitis, pengosongan payudara secara sering dan lembut sangat penting, dengan menyusui lebih sering. Mengubah posisi menyusui, seperti menyusui sambil berbaring, juga bisa membantu. Jika bayi menolak menyusu, perah tangan dapat digunakan. Pastikan pompa payudara menggunakan flange yang pas.

 

Perawatan tambahan termasuk istirahat, penghilang rasa sakit seperti parasetamol atau NSAID, dan menggunakan kompres dingin.  Jika gejala tidak membaik dalam 12-24 jam, antibiotik mungkin diperlukan. Beberapa pengobatan baru, seperti probiotik dan lesitin, sedang dieksplorasi, meskipun bukti ilmiahnya masih terbatas. Namun, beberapa orang melaporkan perbaikan dengan metode ini.

Nyeri Puting
(Apakah bunda mengalami nyeri puting ketika menyusui?)

Nyeri puting saat menyusui cukup umum, tetapi rasa sakit bukanlah bagian normal dari proses menyusui. Penyebab utama nyeri puting biasanya karena posisi atau pelekatan yang salah. Jika Anda sudah memastikan pelekatan yang baik namun masih merasa tidak nyaman, maka evaluasi lebih lebih lanjut diperlukan.

​

Kami dapat membantu mengoptimalkan teknik pelekatan untuk membuat menyusui lebih nyaman dan bebas rasa sakit. Dalam konsultasi, kami akan mengajarkan posisi dan pelekatan yang tepat, memantau sesi menyusui, dan membantu Anda menyempurnakan tekniknya. Kami juga akan mengevaluasi puting Anda untuk memeriksa apakah ada tanda-tanda trauma, infeksi, dermatitis, atau vasospasme puting.

 

Berdasarkan temuan, kami akan membuat rencana perawatan untuk mendukung penyembuhan dan mengatasi masalah kesehatan lainnya. Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan nyeri puting, dan dokter umum kami dapat membantu mendiagnosis dan mengelola kondisi tersebut.

Penolakan Menyusui (Bingung Puting / Nursing Strike)
(Apakah bunda dan bayi merasa tidak nyaman  ketika menyusui?)

Penolakan menyusui dapat menjadi tantangan yang menegangkan dalam pengalaman menyusui, muncul pada tahap apa pun dan karena berbagai faktor.

 

Kami di sini untuk menangani kekhawatiran  Bunda dan melakukan evaluasi menyusui yang komprehensif. Kami akan fokus pada bagaimana mengoptimalkan pelekatan dan beberapa posisi menyusui untuk mengatasi penyebab potensial penolakan menyusu pada bayi. Dan memastikan perjalanan menyusui yang lebih mulus bagi Bunda dan bayi.

Alat Suplementasi (Lactation Aid)

Alat suplementasi (SNS) memberikan cara unik bagi bayi untuk mendapatkan nutrisi tambahan tanpa perlu menggunakan botol. SNS terdiri dari reservoir kecil yang dipasang di sekitar leher ibu, terhubung dengan selang elastis menuju puting. Saat bayi menyusui, selain mendapat ASI dari ibu, mereka juga akan mendapatkan susu tambahan, baik yang diperah (ASI perah) atau ASI donor maupun susu formula.

 

Manfaat SNS adalah untuk memperpanjang sesi menyusui, yang dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Ini sangat bermanfaat bagi bayi yang cepat lelah saat menyusui, karena SNS memungkinkan mereka mendapatkan lebih banyak ASI dengan usaha yang lebih sedikit.

 

Pertimbangkan untuk mencoba opsi SNS jika Anda atau bayi Anda menghadapi salah satu situasi berikut:

  1. Bunda telah menjalani operasi payudara di masa lalu.

  2. Bayi Bunda lahir prematur atau memiliki masalah kesehatan yang menyebabkan cepat lelah saat menyusui.

  3. Bunda didiagnosis dengan kondisi jaringan kelenjar yang tidak cukup.

  4. Bunda ingin melakukan relaktasi pada bayi yang alami bingung puting

  5. Bunda mengalami suplai ASI rendah dan ingin meningkatkannya.

Memerah ASI dengan Tangan

Menguasai pengeluaran ASI dengan tangan adalah keterampilan yang sangat berguna sepanjang perjalanan menyusui. Teknik ini bermanfaat untuk merangsang produksi ASI setelah melahirkan saat bayi rawat terpisah dengan ibu, menyediakan ASI saat ibu harus bekerja dan meninggalkan bayi, atau sebagai alternatif jika pompa ASI tidak tersedia. Banyak wanita merasa perah ASI dengan tangan menjadi metode yang sederhana dan efektif setelah menguasai tekniknya.

Menyusui dan Kembali Bekerja

Saat Bunda bersiap kembali bekerja, Bunda mungkin memiliki banyak pertanyaan tentang bagaimana mempertahankan suplai ASI, cara memerah ASI selama jam kerja, penyimpanan ASI yang tepat, dan strategi pemberian ASI perah kepada bayi.

 

Kami di sini untuk membimbing Anda melalui perjalanan ini dengan empati dan keahlian, memberikan saran praktis dan dukungan berdasarkan pengalaman kami.

Menyusui dan Anestesi

Jika Bunda sedang menyusui dan memiliki rencana prosedur bedah, penting untuk mengetahui kompatibilitas anestesi dengan menyusui. Kabar baiknya, sebagian besar obat anestesi modern aman bagi ibu menyusui, sehingga Bunda bisa melanjutkan menyusui segera setelah sadar pasca operasi. Pastikan untuk memberitahu ahli bedah dan anestesi tentang rencana menyusui agar mereka dapat merencanakan perawatan dengan tepat.

 

Rumah Laktasi dan Vaksinasi menyediakan konsultasi untuk mempersiapkan pengaturan sebelum dan sesudah operasi. Kami juga akan membantu koordinasi dengan dokter mengenai waktu yang tepat untuk memberi ASI kepada bayi, baik sebelum maupun setelah operasi.

 

Jika menyusui langsung tidak memungkinkan, Bunda bisa mempertimbangkan untuk membawa pompa ASI atau menanyakan apakah rumah sakit bisa membantu memerah ASI dan menjaga suplai ASI selama masa pemulihan di rumah sakit.

Rumah Laktasi dan Vaksinasi

Komplek Citra Kencana, Blok A1 No. 5, Jalan Legoso Raya, Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan

Contact us :

  • Instagram
  • Facebook
  • Youtube
  • Whatsapp
Rumah Laktasi dan Vaksinasi

0812 9272 4231

bottom of page